Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pengemis Ilmu

20 November 2020   22:38 Diperbarui: 27 November 2020   05:19 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Himesh Kumar Behera (Unsplash)

Izinkan aku mengemis ilmumu Wahai Guru,
sebab setiap waktu pintu rumah kaubuka
aku begitu tak kuasa tuk segera masuk ke dalamnya.

Subuh, ashar, dan sehabis maghrib, aku selalu merasa dahaga
Ingin rasanya terus kureguk air pengetahuan yang selalu memancar deras dari lisanmu.

Guru, begitu tulusnya kau mengajariku
huruf demi huruf, kata demi kata.

Namamu selalu kusebut sebelum kubuka lembaran ilmu
bersama harapan yang kurangkai sebelumnya, berharap ilmumu kan menjadi bunga rampai yang indah dalam hidupku.

Guru, engkaulah penunjukku. Penuntun segala kebutaan mata hatiku, hingga aku terhindar dari jebakan jurang yang dalam.

Jangan pernah kau letih tuk membalurkan doa untuk tubuh ringkihku.
Jangan pernah kau bosan untuk menuntunku.
Sebab kebutaanku bisa saja hadir sewaktu-waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun