Raja terbangun dari tidurnya. Ia terbangun dengan segenap mimpi-mimpi aneh yang masih melekat dalam ingatan. Saat itu ia yang sedang mendapati permaisuri yang berada di sampingnya, seketika berusaha mengambil perhatiannya.Â
Pada suatu waktu, SangBegitu sang permaisuri yang telah ia sapa itu mendekat, ia pun segera menyampaikan cerita mengenai mimpi yang baru saja ia alami.Â
Sang Baginda bercerita bahwa di dalam mimpinya ia telah melihat 7 ekor sapi gemuk yang sedang dimakan oleh 7 ekor sapi kurus. Selain itu, ia pun mendapati 7 pohon gandum yang tampak begitu subur bersanding dengan 7 pohon gandum lain yang tampak mengering.Â
Sang permaisuri menyimak cerita sang raja dengan penuh perhatian. Ia berusaha menyembunyikan rasa ketidaktahuannya, sehingga yang terpancar di wajahnya adalah paras ayu yang mampu menenangkan hati Sang Raja.Â
Beberapa saat kemudian, karena Sang Raja belum mendapat jawaban mengenai maksud dari mimpinya itu, maka ia pun berencana untuk mengundang seluruh penasihat dan petinggi kerajaan untuk mencari kabar lebih lanjut apa sebenarnya arti dari mimpi yang begitu aneh tersebut.Â
Begitu mereka semua telah diundang dan hadir di kerajaan, sang raja pun lekas menceritakan kembali isi dari mimpi itu, pesis seperti yang telah ia lakukan pada permaisurinya.Â
Seusai bercerita, sang raja menanyai mereka, barangkali diantara mereka ada yang mafhum akan maksud dari mimpi tersebut. Namun, begitu disayangkan, sebab rupanya lagi-lagi tak ada satupun diantara tamu undangan itu yang sanggup untuk memahami arti dari mimpi Sang Raja. Bahkan sebagiannya menyatakan bahwa itu hanyalah sebuah mimpi kosong yang tak berarti.Â
Beberapa hari kemudian setelah pertemuan itu, terdengarlah sebuah kabar bahwa diantara tamu undangan yang hadir itu mengaku bahwa ia memiliki seorang sejawat yang mampu menafsirkan berbagai mimpi.Â
Pemuda itu menyatakan pada tuannya bahwa dulu sewaktu ia masih berada di penjara, ia pernah tinggal bersama dengan seseorang yang terbukti mampu menafsirkan berbagai mimpi. Saat itu pemuda itu merasa sadar sesadar-sadarnya bahwa selama ini ia telah lalai terhadap amanat sahabatnya itu, yakni untuk mengabarkan kemampuannya pada sang tuan.
Akhirnya pemuda itu bertekad untuk meminta izin pada tuannya agar ia dapat dipertemukan kembali dengan sahabatnya itu yang saat itu masih berada di dalam penjara. Disanalah barangkali ia akan memperoleh jawaban mengenai arti mimpi dari Sang Raja.Â
Sang tuan pun memenuhi permintaan pelayannya itu sehingga ia pun dapat menemui kawan lamanya di penjara. Setelah keduanya saling puas melepas kerinduan, sang pemuda itu lekas menceritakan maksud kedatangannya, yakni untuk meminta pertolongan pada Yusuf untuk menjelaskan arti mimpi dari Sang Raja pada kawannya itu.Â