Benarkah demikian?Â
Barangkali pertanyaan itulah yang menjadi sebagian ekspresi pembaca setelah membaca judul tulisan ini. Apalagi, manakala mereka yang membaca judul itu membawa sejumlah data yang faktual-aktual, akan semakin kelihatan kosong melompong lah judul saya tadi. Hahaha.Â
Baiklah, berangkat dari fenomena tuntutan dari pihak penyelenggara pendidikan (sekolah) kepada orangtua untuk mendampingi putera-puterinya belajar di rumah selama pandemi ini, memang seakan hal ini telah menambah tugas tersendiri bagi mereka.Â
Dan tugas ini bisa saja juga berubah menjadi beban, masalah, bahkan petaka bagi orangtua manakala mereka tidak memiliki kemampuan dan kesadaran pada saat menjalaninya.
Dan untuk menghindari permasalahan itu, pihak orangtua pun menjadi lebih dituntut untuk menyiapkan serangkaian kecanggihan pada diri mereka dalam mendampingi anak-anaknya selama belajar di rumah.
Di antara bentuk kecanggihan yang harus mampu mereka buktikan adalah bahwa mereka itu lebih hebat ketimbang keberadaan mesin google yang saat ini digunakan untuk menopang kegiatan pembelajaran dalam jaringan (daring).Â
Dengan demikian, kecanggihan macam apakah yang dapat mereka buktikan di hadapan mesin penelusur itu?
Kecanggihan sebagai makhluk yang berkasih sayang
Pada dasarnya, setiap makhluk hidup telah mendapatkan jatah rahmat kasih sayang dari Tuhan mereka. Dan sebab anugerah kasih sayang yang tercurah untuk mereka itulah pada akhirnya mereka pun mampu untuk saling memelihara dan saling mengasihi satu sama lain.