Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Durasi Waktu untuk Menyelesaikan Tulisan

9 September 2020   04:45 Diperbarui: 10 September 2020   02:53 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan daripada saya mengambil langkah riskan untuk melahirkan karya yang masih prematur itu, maka saya lebih memilih untuk sedikit menundanya saja. 

Saya lebih senang menunda sambil merawatnya hingga ia benar-benar menjadi sesosok bayi tulisan yang siap untuk dilahirkan. Dan tak lupa, selama proses perkembangannya di dalam rahim arsip ini, saya akan mengasupinya dengan nutrisi penyuntingan. 

Dengan demikian, manakala naskah tadi sudah saya anggap cukup "dewasa" keadaannya, maka saya pun akan sampai hati untuk melahirkannya.

Selain pengalaman ini, saya juga memiliki hal lain yang biasa saya alami saat menulis, yaitu kebablasan. Kebablasan yang saya maksud adalah proses untuk merampungkan tulisan yang sebenarnya tidak begitu saya niati sebelumnya. 

Pada awalnya, saya hanya ingin menulis judul tulisan. Namun, entah kenapa, tiba-tiba saya pun terpancing untuk membuat kata kuncinya. 

Begitu kata kunci selesai saya ketik, saya menjadi terpikat untuk menyusun konsepnya. Dan setelah konsep abstrak tulisan itu tersusun, saya terbujuk untuk merampungkannya. Hingga selesailah tahap awal dari tulisan saya itu. 

Karena kebablasan inilah biasanya saya telah merampungkan sebuah tulisan tahap awal yang nantinya masih akan saya sempurnakan lagi melalui beberapa kali proses "pemolesan". 

Itulah di antara pengalaman yang biasa saya alami selama menyelesaikan beberapa tulisan yang sederhana. Atau, kalau meminjam istilahnya Pak Fauji Yamin, tulisan yang bobotnya tidak berat. 

Sehingga tidak jarang, dari sekadar menuliskan satu judul tulisan saja, ia akan berkembang secara sendirinya menjadi sebuah artikel ringan yang utuh.

Kebiasaan saya yang seperti ini biasanya akan lekas terganggu manakala saya harus berbagi waktu dengan urusan lainnya yang sifatnya lebih mendesak. Seperti mengurus pekerjaan maupun meladeni kewajiban di rumah.

Dan, manakala saya sudah merasa sedikit senggang dengan aktivitas-aktivitas itu, saya akan mulai menjamah kembali tulisan tadi. Saya akan menyelesaikannya hingga ia menjadi sebuah artikel yang siap saji untuk dikisahkan pada teman-teman Kompasiana. [mam]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun