Nata De Coco adalah salah satu jenis makanan, sebagai komponen untuk membuat es buah. Di pasaran ada yang dijual mentah, sudah siap saji dan  ada juga yang sudah tercampur dalam jelly.
Namun tahukah anda jika makanan yang warnanya putih bersih kenyal-kenyal dan asalnya dari air kelapa itu salah satu komponen untuk membuatnya menggunakan PUPUK UREA…?
Gambaran umum proses produksinya adalah air kelapa di rebus di tambah starter nata, gula pasir dan beberapa sendok pupuk. Setelah dingin kemudian difermentasi sampai membentuk gumpalan yang bisa dipotong. Setelah itu direbus kembali untuk mengeluarkan zat kimia yang terkandung dalam pupuk urea tersebut .
Secara teori, penyertaan pupuk urea dalam pembuatan Nata De Coco tersebut disebutkan sebagai katalis. Keberadaannya diperlukan sebagai salah satu pemasok nutrien guna pertumbuhan dan perkembangbiakan nata, setelah nata de coco terbentuk ia dikeluarkan lagi. Namun mengingat fungsi wajarnya sebagai pupuk, saya merasa tidak tega ketika sekitar 15 tahun yang lalu berminat menekuni bisnis itu. Akhirnya setelah uji coba dan berhasil, potensi usaha itu dibiarkan berlalu begitu saja.
Kini makanan tersebut sudah berada dimana-mana, dari lapisan masyarakat atas sampai kelas bawah, Ada yang keluaran pabrik yang sudah memiliki reputasi terkenal di bidang makanan dan ada yang dikeluarkan oleh industry rumahan.
Lantas bagaimana memastikan bahwa pupuk urea itu sudah benar-benar keluar atau masih menginap di makanan kebanyakan konsumennya adalah anak-anak? Bagaimana jika terjadi kasus anak keracunan pupuk urea yang menjadi salah satu bahan produksi nata de coco tersebut?
Saya kira pemerintah seharusnya mensosialisasikan hal ini sebelum terjadinya miskomunikasi yang bisa menimbulkan keresahan pada masyarakat….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H