Kemarin malam, pulang dari Bandara Halim saya memilih menggunakan Gojek ke Stasiun Cawang karena pertimbangan macet.
Sinyal internet sepertinya lagi lemot karena untuk buka aplikasi go-jek susah sekali. Ketika layar baru menampilkan lokasi penjemputan dan tujuan, saya mereset android saya menu pilihan mau pake go-jek atau go-car tidak muncul juga setelah ditunggu beberapa menit. Saya yakin kalau saat itu belum posisi order.
Setelah saya membuka aplikasi itu lagi, dengan susah payah juga, akhirnya saya mendapatkan go-jek yang saya butuhkan dengan nama XYX dan nomor polisi 123. Setelah kami ketemu langsung saya naik untuk segera berangkat.
Belum juga berangkat, seorang driver Go-jek yang lainnya nelpon dan menanyakan posisi penjemputan. Saya bingung karena yakin tidak melakukan double order tetapi ada go-jek lain yang mendapatkan order yang sama. Pada telpon pertama saya jawab bahwa saya sudah menemukan driver yang sesuai dengan yang tertera di android saya. Saya mohon dia mencancel order itu karena saya sudah bersama gojek yang lain.
Setelah itu saya SMS dia juga, saya katakan jika tidak mau mengcancel silahkan saja jalan ke Stasiun Cawang sebagaimana tujuan saya (seolah-olah sedang mengantar saya) dan ambil pembayarannya karena saya menggunakan go-pay. Â Atas SMS itu dia marah dan mengumpat saya, yang kira-kira bicaranya begini "maaf pak, saya ini mencari uang halal, saya tidak mau cara-cara seperti itu, bapak yang benar saja jangan mempermainkan saya, saya ini lagi cari makan buat anak istri. Kalau begitu bapak saja yang cansel karena kalau saya yang melakukannya saya kena sanksi". Ia langsung tutup telepon.
Duh, apa salah saya tiba-tiba diomeli orang. Tapi OK, sambil jalan saya buka kembali android tetapi layar tidak menunjukkan sedang order. Ketika saya tunjukkan pada pengemudi yang sedang membawa saya pun dia juga bingung karena ketika posisi on proggress tampilan menu tidak di posisi itu. Saya terus coba sampai hapenya lowbat. Kebetulan nomor konfirmasi saya dialamatkan kepada hape yang lain yang bukan android.
Kemudian dia nelpon lagi minta saya segera mencancel karena kalau belum close order dia belum bisa terima order baru. Saya sampaikan kalau android saya lowbat dan tidak bisa mencancel. Kemudian dia mengumpat lagi mengulang kata-kata pada telpon sebelumnya. Saya bingung juga dan mengajak gojek yang saya tumpangi untuk menepi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
Dia memberi saya pinjaman powerbank agar saya dapat membuka aplikasi kembali. Kebetulan di tempat itu ada driver gojek lain yang sedang berhenti. Kami akhirnya diskusi bertiga dan menurut mereka tidak masalah kalau gojek melakukan autocancel, tidak ada sanksi apa-apa selama alasannya bisa diterima admin. Mereka juga katanya sering  melakukan itu.
Saat itu dia kembali nelpon dan mengumpat lagi. Saya kembali jelaskan kalau sebetulnya tidak perlu menjadi masalah karena saya tawarkan dia untuk seolah mengantar saya dan ngecas biaya dari gopay saya. Dia masih bersungut yang entah apa lagi yang saya sendiri tidak lagi mau mendengarnya sampai akhirnya saya berhasil melakukan cancel order dia.
Entah apa yang salah dengan peristiwa itu. Driver go-jek yang berteduh tadi menduga mungkin ada erorr sistem karena dia malah pernah mendapat order dari orang yang melakukan order sehari sebelumnya.
Haha... perjalanan ke Semarang kali ini ternyata banyak masalah, dari hari sebelumnya salah datang ke bandara, hari ini diomel gojek untuk sesuatu yang tidak saya perbuat.....