Mohon tunggu...
Taryadi Sum
Taryadi Sum Mohon Tunggu... Insinyur - Taryadi Saja

Asal dari Sumedang, sekolah di Bandung, tinggal di Bogor dan kerja di Jakarta. Sampai sekarang masih penggemar Tahu Sumedang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penikmat Kopi Hitam Bawalah Kopimu Kemanapun

22 November 2012   19:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:49 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kebetulan saya hanya bisa menikmati kopi hitam merk tertentu.  Bagi saya minum kopi instan yang pakai creamer  serasa tidak minum kopi, yang terasa hanyalah perut kembung beberapa saat setelah meminumnya.

Boleh jadi kopi yang biasa saya minum itu hanyalah kopi murahan kelas masyarakat bawah karena selalu tersedia di warung-warung kecil sekalipun. Sebaliknya kopi tersebut tidak pernah ditemukan di kamar hotel berbintang yang di dalamnya menyediakan  perlengkapan membuat kopi atau teh sendiri.

Suatu ketika saya menginap di Hotel Bumi Wiyata Depok.  Di dalam kamar, selain beberapa buah-buahan juga terdapat water heater untuk membuat air minum panas, beberapa saset kopi dan teh. Sayangnya semua  kopi yang ada adalah kopi  instan lengkap dengan creamernya.   Ketika pesan langsung kopi hitam ke restoran, dikasihnya malah kopi instan tanpa creamer. Akhirnya demi segelas kopi hitam tersebut saya keluar nyeberang Jalan Margonda untuk  membeli beberapa sachet kopi plus gula merek tertentu untuk diseduh di kamar hotel.

Pekerjaan saya sebagai konsultan menyebabkan saya sering pergi ke luar kota sehingga hampir semua ibukota propinsi pernah saya singgahi.  Ternyata semuanya sama saja,  hotel-hotelnya tidak pernah menyediakan kopi hitam seperti yang saya sukai. Parahnya  di beberapa kota, kopi dengan merek tersebut  susah ditemukan.

Maka untuk tetap dapat menikmati kopi tersebut, saya biasa membawa 5 sampai 10 saset sesuai dengan rencana lamanya perjalanan. Hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi jika di tempat menginap susah mendapatkan kopi tersebut. Apalagi  pergi ke Kalimantan Timur, pengalaman beberapa kali ke sana sulit menemukan kopi itu kecuali  dengan blusukan masuk ke dalam pasar.

Sebetulnya dengan riwayat penyakit maag saya, dokter menyarankan saya untuk beralih ke kopi instan yang menurutnya kadar kafeinnya lebih rendah. Setelah  sakit maag  saran itu pernah dicoba, tetapi rasanya tetap serasa tidak minum kopi. Akhirnya atas saran beliau juga, saya dibolehkan minum kopi pekat hitam itu tetapi sebelumnya harus ada makanan yang masuk dulu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun