Kasus teror bom yang terjadi di belakangan ini membuat pemeriksaan penumpang di bandara internasional Soekarno Hatta semakin ketat, khususnya di ruang tunggu domestik Terminal 3 yang antara lain dipakai Maskapai Lionair tujuan Denpasar.
Sebulan yang lalu ketika saya mau ke Denpasar, pemeriksaan yang dilakukan biasa-biasa saja. Hanya barang dan hape yang harus dilewatkan ke detector yang ada di setiap pintu masuk. Tetapi Selasa pagi kemarin di pintu pemeriksaan yang sama, saya harus melepas jaket, sabuk dan dompet untuk dilewatkan di detector tersebut. Bahkan ketika lelaki di depan sayalewat detektornya bunyi, ia diharuskan membuka sepatunya untuk dilewatkan di detektor barang.
Ketika mengantri, beberapa kejadian lucu terlihat di pintu tersebut. Seorang bapak yang perutnya buncit celananya hampir melorot karena harus menanggalkan sabuknya.Juga seorang ibu muda yang melewati pintu sambil memegang celana panjangnya karenahampir melorot juga karena sabuknya dibuka.
Yang paling lucu adalah si lelaki yang harus melepas sepatu tadi, dengan malu-malu ia melepas sepatunya sehingga berjalan beralas kaus kaki…. dan ternyata kedua kaos kakinya bolong sehingga ujung jempol kakinya kelihatan. Nampak mukanya agak memerah malu di hadapan petugas yang kebetulan gadis cantik.
Untunglah perut saya tidak buncit sehingga tidak masalah untuk melepas sabuk, dan kaus kaki saya juga tidak bolong. Tapi karena begitu saya lewati, detectornyatidak bunyi, sayapun tidak diminta melepas sepatu.
Duh gara-gara teror bom di Solo dan di Jakarta beberapa minggu lalu yang banyak dikaitkan dengan Pilkada DKI, pemeriksaan itu benar-benar hampir menelanjangi kami semua. Apakah ini diterapkan juga di pintu ke ruang tunggu untuk penerbangan tujuan lain, saya tidak tahu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H