Mohon tunggu...
Taryadi Sum
Taryadi Sum Mohon Tunggu... Insinyur - Taryadi Saja

Asal dari Sumedang, sekolah di Bandung, tinggal di Bogor dan kerja di Jakarta. Sampai sekarang masih penggemar Tahu Sumedang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menata Ulang Meja Kantor, Menyegarkan Semangat

21 Februari 2012   16:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:21 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk pekerja biasa yang bukan pimpinan perusahaan, bekerja di balik meja memandangi komputer dan bergelut dengan kertas-kertas dokumen, jika dilihat sepintas sepertinya sangat mengasyikan. Tanpa harus panas-panas atau berkeringat dan mengeluarkan tenaga, dapat menghasilkan uang yang biasanya lebih banyak daripada yang melakukan pekerjaan secara fisik. Namun bagi yang menjalaninya, tidak sedikit gangguan dan permasalahan dihadapi di balik meja kantor tersebut. Di antaranya adalah kejenuhan menghadapi rutinitas yang pada akhirnya dapat menurunkan produktivitas kerja.

Meskipun sebagaian pekerjaan saya sebagai konsultan teknik cukup menyenangkan dengan berbagai perjalanan survey ke hampir seluruh pelosok Indonesia, pada akhirnya pekerjaan saya harus diselesaikan di balik meja kantor dengan memelototi layar monitor dan setumpuk dokumen untuk menghasilkan sebuah laporan.

Pada tahap inilah pekerjaan menjadi monoton dan membosankan. Karena itu beberapa bagian waktu yang seharusnya diisi untuk berfikir, malah digunakan untuk bermain-main seperti main game, facebookan atau berkompasiana. Meskipun secara waktu harus  bekerja, namun jika semangat sudah hilang, apadaya fikiran susah difokuskan dan sang konsentrasi entah sedang jalan-jalan kemana.

Jika situasi demikian sudah melanda, saya biasanya menata ulang meja kantor saya. Meskipun tidak banyak pilihan mengenai posisi meja dan kursi, setidaknya saya menata tumpukan-tumpukan dokumen dan letak komputer yang berada di atas dua meja ukuran setengah biro yang menjadi tempat saya menuangkan berbagai pemikiran tersebut.

Adakalanya saya menempatkan beberapa buku referensi di samping kiri monitor, adakalanya ditempatkan di meja samping berdekatan dengan CPU desktop. Sementara itu meja yang dihadapan saya cukup diisi monitor, kalender meja dan telepon saja. Selama lebih dari 10 tahun bekerja, selain sudah tiga kali ganti posisi meja, mungkin sudah puluhan kali memformat isi meja tersebut.

Kebiasaan ini biasa saya lakukan semenjak di bangku kuliah, dimana waktu itu yang diformat adalah kamar yang menjadi salah satu privasi saya. Jika suasana sudah mulai menjenuhkan dan semangat belajar mulai menurun, saya akan merubah posisi tempat tidur, meja belajar, box speaker dan tape deck yang jaman itu bentuknya masih besar-besar. Dengan perubahan posisi tersebut saya biasanya mendapatkan kenyamanan baru dan semangat baru dalam menghadapi pelajaran-pelajaran yang memang membosankan.

Selain karena kebosanan, saya juga sering menata ulang meja kerja tersebut menjelang berakhirnya suatu proyek dan menyongsong proyek baru. Hal tersebut dilakukan agar tumpukan-tumpukan dokumen tidak tumpang tindih antara pekerjaan yang sudah selesai dengan yang on going. Hal ini sangat bermanfaat terutama pada saat harus membolak-balik beberapa dokumen. Semakin sedikit dokumen yang ada pada tumpukan meja, semakin efisien kita dalam menemukan barang yang dicari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun