Mohon tunggu...
Amri Sanjaya
Amri Sanjaya Mohon Tunggu... -

orang bodoh yang tak kunjung pandai\r\nmenulis, sudah baca saja jangan dipikir dalam - dalam

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kami Lupa Luka

20 Juni 2014   07:55 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:02 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sederet opium dari corong bernama orasi penyesatan dari akrononim politik, kesadaran hanya sebatas kepingan toxic yang menempel diantara katupan bibir

seberapa parah kebringasan atas nama syiar hanyalah kritik dari jeroan dan ati ampela ayam dalam kuah soto. " kalian hanylah barcode dari sebuah produk terorganisir"

dari segala pencapaian dan pengharapan atas nama "ratu adil" hanyalah empiris senyap dari segala kesunyian atas nama idiologi hidup yang kian tersudut

oleh kegarangan dan kerakusan yang melekat seperti kontrol radio dalam corong indepedent. dan kami tetaplah garda terdepan yang mengatasnamakan "relawan"

aturan agama adalah makrifat dari perang gelap para satyr yang mengoplos menjadi referensi penyesatan tetang ketuhanan dan kemanusian.

membolak balik liturgi dari kekosongan yang terus kami cari

dan kami tak sadar bahwa kami "luka' dan kami lupa untuk itu dan terus berperang diantara darah saudara kami. kami lupa dan luka dan mereka adalah penawarnya

segelitir pengharapan senyap yang tak mungkin kami dapati seperti apa yang disebut remahan benalu dari pohon keluarga untuk

membentuk tirani dan kesombongan kekuasaan tetap tertinggal dan tenggelam. karena keputusasaan adalah takdir dari berjuta kepala

mengharapkan tarap kesejahteraan..dan luka luka luka kami lupa luka..luka..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun