Mohon tunggu...
Maman Imanulhaq
Maman Imanulhaq Mohon Tunggu... Anggota DPR RI -

Ketua Lembaga Dakwah PBNU, Anggota DPR RI Periode 2014-2019, pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan Jatiwangi Majalengka, penulis buku "Fatwa dan Canda Gus Dur" dan Antologi Puisi "Kupilih Sepi".Email:kang_maman32@yahoo.com, Twitter; @kang_maman72. Ketik: Kyai Maman>kangmaman100’s chanel www.youtube.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sampah Itu Penting!

6 Maret 2014   20:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:10 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

SAMPAH ITU PENTING !

Tidak banyak yang tahu bahwa tanggal 21 Februari lalu adalah hari Peduli Sampah Nasional. Meskipun baru dikukuhkan pada tahun 2005, tapi ini merupakan tonggak penting bagi arti sebuah kepedulian. Kepedulian terhadap lingkungan. Berlatar peristiwa mengenaskan yang terjadi di TPA Leuwigajah, Jawa Barat pada tanggal 21 Februari 2005, yakni longsornya gundukan sampah yang menewaskan lebih dari 150 jiwa, maka peristiwa bencana lingkungan tersebut diperingati sebagai hari sampah.

Bukan sesuatu yang berlebihan jika peristiwa tersebut dijadikan momentum yang bersifat nasional. Sebab dampak dari sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berakibat fatal, seperti pencemaran lingkungan dan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan. Dampak seperti itu bisa menjadi mata rantai dari rendahnya kualitas hidup manusia Indonesia. Bagaimana tidak, hampir sebagian besar penyebab bencana tahunan yang melanda ibukota dan beberapa wilayah lain seperti banjir, penyebab utamanya adalah sampah, baik yang datang dari sektor industri maupun rumah tangga. Jelas kerugian yang diakibatkan banjir merupakan kerugian yang tidak sedikit.

Hitung saja jika akibat bencana banjir dan tanah longsor di Jateng beberapa waktu lalu, menelan kerugian Rp 1 trilyun, maka berapa sektor pembangunan yang mestinya bisa digarap dengan anggaran sebesar itu? Belum lagi recovery pasca bencana juga menelan biaya yang tak sedikit. Itu hanya di satu tempat saja. Padahal di Indonesia potensi bencana tidak hanya datang dari banjir saja, tapi juga struktur alam yang rentan dengan goncangan, seperti gunung berapi dan tsunami. Bisa dibayangkan berapa banyak energi kita yang tercurah untuk menangani situasi pasca bencana. Tidakkah kita berupaya untuk meminimalkan kerugian dengan melakukan tindakan preventif?

Jika kita berfikir bahwa masalah ini akan berakhir sendiri tanpa sebuah sistem pengaturan yang didukung oleh undang-undang, sepertinya kita sedang berkhayal atau mimpi di siang bolong. Ini masalah krusial yang harus terus dicarikan solusinya. Bayangkan saja jika tahun 2025 diperkirakan penduduk Indonesia mencapai 270 juta jiwa, maka kemungkinan sampah yang akan dihasilkannya adalah sebesar 130.000 ton perhari. Bisa dibayangkan kemungkinan terjadinya potensi longsor seperti kasus Leuwigajah akan makin meluas.

Sampah hanya merupakan 1 bagian dari 5 isu tentang lingkungan disamping air, energy, panas dan iklim. Hanya satu aspek saja bisa menimbulkan polemik dan problematika yang tak habis, bagaimana dengan isu yang lain?

Sebagai partai yang berkomitmen pada green party, sudah selayaknya PKB mulai menggarap isu ini secara intensif. Konsep Green Party yang diusung oleh PKB memiliki tiga nilai dasar yang meliputi keberagaman, konstitusi, universal alam. Serta menyeimbangkan dua wilayah yang sangat krusial, pertama, policy (kebijakan), yang kedua penyadaran mayarakat.

Jelas ini sebuah fungsi yang penting dan serius untuk digarap. Jika penyadaran tentang konsep green party ini menjadi arus utama dari isu partai, saya kira PKB akan selangkah lebih maju dibanding partai lain dalam memilih isu up to date. Tentu saja terpenting dari semua itu adalah perubahan sikap atau attitude dalam menerapkan konsep diri tentang lingkungan. Penghormatan kepada alam sama pentingnya dengan penghormatan terhadap nilai kemanusiaan.

Mengurangi sampah sama pentingnya dengan menanam pohon. Residu sampah bisa dikurangi dengan sebanyak mungkin membuka ruang hijau bagi publik. Dalam rangkaian silaturrahim KM21, menanam pohon menjadi aktivitas yang penting dan sarat makna. Dengan menanam kita akan menuai.

Selamat Hari Sampah Nasional. Jadikan bumi kita lebih bersahabat dengan menghormati eksistensinya !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun