Anda merasa nggak bisa menulis ? atau mengaku tak dapat menuangkan ide dan gagasan Anda ke dalam bentuk tulisan ? Percayalah, itu kebohongan terbesar Anda. Karena saya yakin, Anda (haqqul yakin) pasti bisa menulis..., bukankah kita sudah belajar menulis sejak kecil ? bukankah pelajaran menulis dan bahasa Indonesia dipelajari di tiap tingkatan pendidikan apapun ? "Masalahnya nggak ada dan susah dapat ide sih...." kata Anda. Nah lo..., itu kebohongan kedua Anda. Bukankah kita ahli dalam mengomentari setiap gosip menarik yang ada di televisi ? merengut ketika membaca berita yang tidak sreg dihati. Terharu saat mendengar nasib pahlawan devisa yang tersakiti. Bengong tatkala Briptu Nurman nyanyi Chaya...chaya. Bukankah kita ahlinya dalam mengumpat pejabat yang korupsi, ramai-ramai menghujat pemeran utama video porno (padahal, diam-diam nonton juga he...he...), menyayangkan artis yang kawin cerai, tergila-gila dengan personil boy atau girlband,terpesona dengan jalan cerita sinetron Nada-nada Cinta, Cahaya, yang lainnya yang jalan ceritanya udah ketebak....diputer-puter.....tapi masih ditonton juga...karena pingin tahu endingnya..... Persoalan sebenarnya karena kita tak percaya diri saja. Padahal, tumpahkanlah segala isi hati, unek-unek, rasa sakit hati Anda, rasa marah, gelora cinta atau perasaan melankolis yang sedang menghinggapi (karena ditolak cintanya....) Tak peduli siapa Anda, buatlah tulisan yang buruk ..!, sebab kalau tulisan yang baik Anda pasti merasa belum bisa (kecuali Anda memang sudah menjadi penulis terkenal, dengan banyak artikel yang dimuat di surat kabar atau sudah pernah menulis buku best seller,saya hormat sama Anda, hormaaat grak....!, tak usah baca tips ini, itu namanya saya menggurui). Namun, bahkan penulis hebat pun (katanya) masih belajar dan terus mau belajar lagi.... Lalu gimana? nggak gimana-gimana yang penting kita menulis, atau coba dech : 1. Buatlah tulisan dari apapun yang dipikirkan 2. Jangan mengedit dulu, tumpahkan semua yang ada dalam pikiran termasuk kata-kata yang nggak penting tulis di mana saja, bisa di kertas kosong, di buku diary, bungkus asin....terasi....(bau kali....) dan kertas apapun.... 3. Kalo masih sulit juga, bayangkanlah anda sedang berpidato yang berapi-api, sambil dituliskan, misalnya...bayangkan anda sedang ceramah di depan peserta seminar atau menceramahi mahasiswa-mahasiswa terbaik Anda 4. Nggak usah pedulikan komentar negatif orang, saya nggak peduli Anda suka atau tidak akan tulisan saya ini, yang penting saya menulisnya, buktinya Anda membaca sudah sampai sini, artinya mau jelek mau bagus toh Anda baca juga kan..? Akan tetapi kalau ada yang komentar positif, ucapkan terima kasih, itu apresiasi yang akan menyentuh hati dan menambah antusias, kalau ada yang komentar negatif, ucapkan terima kasih...ia merupakan kritik yang jujur untuk membuat kita terus mempercantik tulisan menuju lebih baik, lebih bermanfaat, berguna bagi bangsa negara dan agama....(apaan nih..., kayak pidato aja.....) Lama-lama, tulisan buruk kita akan menjadi cantik dan menjadi karya terbaik kita...., Edit sana edit sini, kalau dirasa udah cukup Anda baca ulang kembali...Aha..., Anda akan nggak percaya, dalam pikiran Anda, "benarkah ini tulisan saya....?" Betul tulisan hebat itu tulisan Anda....! berteriaklah...Yes....! Selanjutnya, barulah diposting di blog atau dikirimkan ke media massa....Kereen.....! Sekali lagi "Kebohongan terbesar dalam hidup adalah ketika kita mengaku tak bisa menulis....!" Saya tunggu tulisan buruk Anda....! Hey...satu lagi...jangan salahkan kalo tulisan ini jelek, karena saya memang sedang menulis tulisan yang buruk...! Salam Persahabatan Alimudin, S.Pd.I
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H