Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Orang-Orang

6 Agustus 2024   06:28 Diperbarui: 6 Agustus 2024   06:29 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika orang-orang mengajakku berlari kencang, menabrak bayangan sendiri demi masa depan, meraih gemerlap metropolitan. 

Aku hanya diam. Mematung diri bak orang-orangan sawah dipematang. Diam sepenuh diam, memandang hijau tanaman seluas mata memandang. 

Riuh orang-orang menceritakan pengalaman, gedung tinggi menjulang, taman indah dengan airmancur menyejukkan. 

Aku hanya diam. Sesekali tanganku mencabuti gulma yang tumbuh disela tanaman, memainkan air berlumpur seumpama melody dalam genderang pertunjukan. 

Setiap akhir pekan, sekumpulan orang kota datang bertandang. Bermain di kubangan lumpur dengan riang, berjalan mengitari pematang sawah sambil berdendang. Orang-orang kota yang rindu udara bersih, memimpikan hidup damai tanpa polusi. 

Ketika tetanggaku kiri-kanan berhasrat menjual lahan, aku hanya diam. Padi tidak tumbuh dari tumpukan koran, bahan pangan tidak hadir tanpa pahlawan pertanian. 

#####

Baganbatu, awal agustus 2024 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun