Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ijinkan untuk Sejenak, Aku Mencurahkan Kepiluan di Hati Ini Keadamu, Angin Senja

24 Februari 2024   18:53 Diperbarui: 24 Februari 2024   19:00 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesedihan ini seumpama paku bumi, menghujam sangat dalam kelubuk hati, menimbulkan perih menyayat sanubari, membekas luka tanpa terobati. 

Tangisku memenuhi siang dan malam, tidurku sangat sebentar, mata terpejam namun hati dan pikiran di sandera kecemasan. 

Dimanakah engkau buah hatiku, telah berbilang pekan hilang dari pandangan, meninggalkan aku yang engkau sangka tidak lagi sayang. 

Bayanganmu tak mampu lagi aku sentuh

Rinduku hanya gurauan angin yang berlalu

Sebenarnya aku sangat tidak ingin memelihara pedih, namun ia datang bahkan selalu datang ketika senja menjelang. mengajakku bercanda, padahal airmataku telah tumpah. Sungguh teramat dalam sesalku. 

Aku yang tak mampu memeliharamu, mendidikmu, mencukupi segala apa yang engkau butuh. 

Maafkan aku, uluran kembali tangan mungilmu, untuk menyentuh segala sedih dan segala sesal hatiku. 

Hanya kepada angin senja aku berani bercerita, hanya kepada makhluk ciptaan Tuhan yang tak pernah menyiarkan rahasia aku curahkan kepedihan ini. 

#####

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun