Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kehilangan [Bagian 1]

14 Desember 2023   07:14 Diperbarui: 14 Desember 2023   07:22 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah mati setelah kematian itu terjadi, tubuh menggigil padahal musim panas belum berganti, tangan dan kaki tak mampu lagi menunaikan keinginan untuk memiliki. 

Satu-persatu pergi, tangis pecah meski baru kemarin mengudarakan tawa dalam batin.

Sunyi menyelimuti, bahkan ketika sirene datang kemudian hilang bersama histeris pemandangan.

Ini adalah pedih setelah perih, pelita padam setelah sekian lama menerangi, arah kemudi patah ketika jutaan gelombang berhasil dilalui.

Mengapa harus saat ini?

Inikah  kepastian sejak awal penciptaan belum terjadi, ataukah ini alur cerita agar segenap rumpun menjadi dewasa. Mengerti, kemudian memetik hikmah.

Kehilangan ini telah di jangka, namun menghadapi adalah kepahitan baru terasa.

#####

Baganbatu, akhir tagun 2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun