Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Lelaki Tua dan Tarian Senja

28 September 2023   18:44 Diperbarui: 28 September 2023   19:16 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Lelaki tua itu bergerak lincah, tangan dan kaki bergerak seirama. Di antara semburat senja nan merona, di antara temaram dan obor minyak tanah, tubuhnya meliuk bak pertapa, matanya nyalang seakan usia cuman kumpulan angka.

Tubuh ringkih larut dalam gamelan jawa, senyum sumringah menghapus ribuan tahun perjalanan mengarungi dunia cerita.

Menarilah ia, raga dan jiwa dirasuki kesyahduan setingkat ramuan mujarab awet muda. Melompat, menendang. Berputar, melingkar, mengerumuni rasa syukur atas kebahagiaan sungguhan.

Hingga senja hampir menghilang, nyala obor meliuk semakin pelan, lelaki tua itu menangkupkan tang an memanjatkan permintaan. Semoga Tuhan mempertemukan ia dengan kekasih yang limapuluh tahun lalu menemani menari

Dan ketika gending benar-benar berhenti, lelaki tua itu berjalan pergi menembus gelapnya menanti. Penantian panjang menemui kekasih sejati.

#####

Baganbatu, 28 september 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun