Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Telampah, Telimpuh, Nin Aku Wae Jelmahmu

23 Februari 2023   19:32 Diperbarui: 23 Februari 2023   19:38 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biuuh! Dikau menundukkan muka dihadapan paduka, mengucap salam laksana kelembutan beludru ungu bersarung samudera jingga, menangkupkan tangan tanda kesetiaan, menghaturkan bakti harga selembar nyawa seumpama geguritan lamat terdengar.

Dikau pengumpul keanggunan, pemilik segala hayal para pembesar keturunan kahyangan. Hidung mbangir menancap pada pandangan, paras rupawan telah sejak tapal batas mengguncang singgasana raja terpejam.

Nin, dikau membakar wuwungan kasmaran. Membelokkan tujuan para saudagar, mencipta lesus berputar ingin mencengkeram. Aura beningmu, menguar merdumu, semburat ungu pada bayangan tempat dikau bertumpu.

Beri kesempatan para kesatria memandang wajah, setelahnya mereka rela manikam dada ketimbang kecewa, para abdi akan membawakan segentong penuh air kenanga, menghapus jejak dikau berkilau laksana panggilan surga menjelma seketika.

Ning, Telampah

Ning, telimpuh

Hamba rela menjelma dalam wadah bercampur bara.

#####

Baganbatu, februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun