Apakah ini hayal, menyaksikan kemakmuran terbentang di secarik layar. Anak muda merengkuh pendidikan hingga S2, kesehatan berbiaya murah tersedia dengan percuma. Jangan tanya dengan peluang kerja, semua penduduk negeri ini punya pendapatan perkapita luarbiasa.
Semoga ini bukan mimpi, swasembada hasil tani terasa nikmat bagi petani, pupuk bersubsidi laksana air bah membanjiri lahan penuh tanaman ekonomi tinggi. Semua merasakan, semua mengabarkan. Negeri makmur oleh tata kelolah berkelanjutan. Stop impor! Semua tercukupi.
Aku yakin ini bukan hanya wacana, hasil tambang  seluruhnya masuk keperbendaharaan negara, segala sarana sebagai tanda makmurnya negara tergambar nyata. Emas kita punya, batu bara berlimpah. Nikel, tembaga, dan entah berapa jenis lagi kekayaan alam di bumi persada.
Salahkah aku jika merindukan kisah itu berulang?
Berdosakah aku jika ingin menagih janji para pemangku kepentingan?
Apakah hari ini mimpi itu hendak menjelang?
Atau harus menunggu seribu tahun untuk menciptakan.
#####
bagan batu, februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H