Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Getah, Gelah, Gemalah

16 Februari 2023   19:35 Diperbarui: 16 Februari 2023   20:54 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gemulailah menyantap jiwa, sepasang sayap menggempur udara hingga berasap. Menari diatas awan, merunduk ketika petir menabuh gelegar. Ini adalah ritual asmara para kesatria, menjadikan palagan sebagai hamparan mawar dan kenanga.

Tak kira seribu darah tertumpah, seribu tangis mengiringi hujan senja, menangkupkan tangan sebagai tanda setia, merapalkan mantra sebagai bentuk perwujudan alam maya.

Ringkaslah segala kisah, agar tergulung segala duka, segera sirna umpatan kecewa. Agar para kita mampu memanggul senjata lagi dengan dada telanjang penuh jumawa.

Getah, gelah, gemalah. 

#####

Baganbatu, februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun