Bicaranya biasa saja, terasa lumrah, wajar tanpa tendesi culas dan mengada-ada. Tubuhnya seperti kita, berkeringat ketika gerah, menggigil tatkalah dingin membekukan dada.
Tapi hatinya bercahaya, lembut menerangi sesama, laksana pelita ketika orang lain sibuk tersesat di ladang harta. Senyumnya indah, damai mata yang memandangnya.
Ini orang-orang sungguhan, bukan mainan sawah, bukan boneka penguasa. Tak sudi menjadi penjilat, bukan tifikal kutu loncat. Memegang kata laksana sebilah nyawa, meneguhkan sumpah meski diri hidup menderita.
Sungguh-sungguh orang, bukan mainan, bukan pajangan, bukan pion catur bermotif bidang datar. Tandai mereka dari cara berperilaku hidup penuh ketaqwaan.
#####
Baganbatu, januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H