Kita yang pernah merasa bukan siapa-siapa, berdiri kaku pada sebaris kata pembuka, menatap kosong setiap mimik bibir memunculkan diksi manis sambil tersenyum luka. Kita hanya pelengkap penderita, menjadikan kehadiran adalah bayangan semua tak bermakna. Siapa kita? Jangan tanya kepada alur cerita sabtu pagi yang hangat-hangatnya.
Kita adalah imbas dari pergolakan kata, bersilat lidah, mengunyah liur sebagai bumbu penambah seapnya silang sengketa. Melewatkan satu saja fitnah tercerna, bulir dosa tak terasa telah memenuhi kantung mata.
Kita, bukan siapa-siapa. Jangan berharap menemukan damai di balik tirai penuh prasangka. Kita yang selalu di anggap bukan bagian mereka, beda silsilah, bukan keturunan angkaramurka.
Kita, berbahagialah dengan irit bicara. Karena kata-kata kita adalah neraka atau penjara, syurga atau bahagia.
Sabtu pagi ini, kita akan terdiam untuk seluruh hari.
#####
Baganbatu, januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H