Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Cinta Yang Terlanjur Membingungkan

14 Januari 2023   06:54 Diperbarui: 14 Januari 2023   06:59 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah mengapa, memandangmu dari kejauhan adalah anugrah. Sawah hijau membentang, barisan gunung tinggi menjulang, jutaan kumpulan pohon membentuk koloni hutan penuh keanekaragaman. Pada tanahmu ada kekayaan tertinggal, pada lautanmu tersimpan potensi memakmurkan.

Membicarakan dirimu adalah kekaguman, hampir tiada celah untuk sekedar memicingkan mata menyangkal segala kelebihan, keunggulan, keelokan, dan segala sesuatu yang mengundang decak kagum  setiap yang mengenal.

Bak gadis cantik, para perjaka dari tanah seberang rela mengaduh nyawa demi bisa berkenalan. Belanda, Portugis, Inggris, Jepang, sederet nama yang pernah  terguncang ingin memiliki syurga penuh  kejayaan. Mereka datang ingin berkenalan, memaksa, kemudian menjajah. Sekian banyak kekayaan di pindah paksa, sekian kecantikan dijarah demi ambisi mereka.

Nusantara, zamrut khatulistiwa gelarnya. Dahulu pernah disiksa, dipaksa, diperah, diangkut segala kecantikanya untuk memakmurkan negeri penjajah. Sekian abad rela menderita, menanggung beban sebagai tanah subur penuh kedukaan.

Kini setelah sekian puluh tahun merasakan kemerdekaan, berkesempatan bersolek diri layaknya putri kahyangan, bangunan tinggi megah menjulang, monumen pembangunan di ambisikan mampu mensejahterakan.

Mengapa masih ada anak yang putus sekolah? mengapa masih ada rakyatnya yang merasa hukum hanya bentuk sandiwara? Mengapa masih ada yang bingung tanah ini milik siapa?

Negeri yang cantik, tanah yang subur, rakyatnya yang murah senyum.

#####

Baganbatu, januari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun