Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Makhluk Kertas Bersayap Emas

10 Januari 2023   07:03 Diperbarui: 10 Januari 2023   07:41 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wajahnya manis, imut kenangku. Matanya terkadang sayu, terkadang malu. Ada bara di sana, ada ramah adanya, ada dan tiada duka atau bahagia. Wajah dan mata begitu keadaanya.

Ia pernah mengitari setengah dunia, mencari jejak para pendahulu yang gagah perkasa, menebar bibit di antara badai dan mega, menuai langit menancapkan tonggak nama sebagai pertanda. "Kami pernah ada".

Aku sering memanggilnya sebagai Sri, Ly, Yei, bahkan sesekali Ney. Ia memang tak peduli. Bahkan ketika namanya hilang dari papan pengumuman. Senyumnya masih berkumandang.

Tidak ada yang lebih penting dari terus bertahan untuk hidup, meski kadang harus berdiri di atas ombak, terombang-ambing di antara tangan-tangan jahil, tatapan menuduh dari mereka yang mengaku orang-orang penting.

Dengan kemampuan seadanya, dengan pengetahuan apa adanya. Dengan ikhtiar menyambung hidup sebagai anugerah yang mahakuasa, tetap berjuang adalah fitrah.

#####

Baganbatu, januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun