Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Hari Ketika Aku di Makamkan [ bagian 1 ]

16 November 2022   18:45 Diperbarui: 16 November 2022   18:52 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lampu besar padam

Cakrawala seketika berubah suram, ada tangan tangan besar menyeret keranjang amal. Lebih seribu bayangan tetiba menghampiri dalam samar.

Meminta

Menagih

Menanyakan komitmen akan perihal perjanjian diri

Aku ingin berontak, tapi tubuh terbungkus selubung putih. Hendak menyuarakan dalih, lidah terasa keluh tak mampu memilih diksi.

Mati. Kata yang paling ku takutkan terjadi, sendiri dan masih belum mengerti mengapa ini terjadi

Tak ku dengar tangis, padahal aku ingin menangis

Tak ada emergency, padahal aku ingin tetap hidup lagi

Mengerikan ketika aku harus sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun