Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Terbanglah Bersama Debu

21 Oktober 2022   06:43 Diperbarui: 21 Oktober 2022   06:52 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rentang sayapku tak mampu merengkuh seluruh tanyamu, keingintahuanmu membuat udara beku.

Aku hanya memiliki sayap kertas, penuh coretan pedih tentang sang penyintas. Seutas tali sebagai pengendali, melabrak badai, menepi hujan, merambah belukar awan.

Keterbatasanku membuat ambisimu teganggu, ekspetasi tentang kebebasan langit, keluasan angkasa menuangkan resah, cara pandangmu bahwa hanya aku yang mampu dan tahu menghantarmu kederajat syurgawi.

Terbangku, beban pikiranmu. Caraku menghirup udara tipis, gayamu memainkan tangis. Sungguh dilema.

Kita akan terbang mengitari dunia, tolong jangan patahkan sayap dengan pinta yang menghujam ada. Atau terbanglah bersama debu, yang menderu tanpa tahu arah dan waktu. Aku tidak ingin kita seperti itu.

#####

Baganbatu, oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun