Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Perempuan Bertudung Hitam di Arah Jam Sembilan

11 Oktober 2022   18:23 Diperbarui: 11 Oktober 2022   18:24 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi perempuan bertudung hitam/sumber foto: pixabay.com

Ketika ku tanyakan tentang kisah masa silam, matanya terpejam, air mata menitik pelan di kulit pipi yang  di penuhi kerutan penderitaan. Entah derita macam apa yang telah menimpa, sehingga membayangkanyapun ia tidak kuasa. Tak ada isak tangis, tapi tangannya menggenggam erat tanganku, seolah ini adalah pegangan hidup, setelah sekian lama menggelandang dalam sepi dan hujatan.

Aku belum pernah menjumpai wajah semelas ini, bahkan bayangan yang tercipta adalah butiran hujan bercampur retakan malam membentuk kerisauan.

Anda pasti tidak pernah senelangsa ini, bisa jadi anda akan menuduhku tengah memanfaatkan suasana kesepian batin perempuan yang baru dua jam lalu berjumpa.

Tapi aku sungguh trenyuh.

Kisah batinya

cara matanya menatap arah

Bicaranya yang sesekali tapi menimpahkan makna dan peristiwa dengan gemuruh dada

Itu semua adalah pengakuan pasrah tentang betapa ia telah menjelma dari manusia, bidadari, kemudian keluar dari kepompong sebagai iblis cantik penggoda lelaki. Sungguh tuduhan keji.

Inginku mengangkatnya ke dunia berderajat, menepikan bisikan setan tentang gemerlapnya dunia kelam. Ajakanku bukan uluran tangan malaikat, karena aku hanya penjahat kambuhan yang sama ingin pertobatan.

Perempuan bertudung hitam di arah jam sembilan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun