Menangislah ia sejadi jadinya
Meraunglah ia menumpahkan segala gunda penghimpit dada
Jika ada gelegar petir, inilah petir yang sebenarnya
Jika ada guncangan gempa, inilah gempa terdahsyat yang pernah menimpa ummat manusia.
Puteri jelita tenggelam dalam kabar duka, kekasih tercinta terkorban akibat terjangan ganas air pasang selat Malaka
Tiada ucapan perpisahan, tiada pertanda bila malapetaka ini akan datang. Pelaminan hampa menjadi pajangan sengsara,janji setia ternyata maut lebih perkasa. Memutuskan ikatan, mengobarkan perih panjang tentang arti sesungguhnya pengorbanan dan keikhlasan.
Menjelang petang ketika peristiwa itu telah berlalu hampir dua puluh purnama, seorang puteri menatap samudera luas sebagai tanda setia. Bercerita kepada ombak tentang perihnya menjalani sisa usia, menyampaikan pesan kepada burung camar agar segera menyampaikan kerinduan kepada kekasih yang terbaring di laut dalam, mengelus mesra wajah kekasih lewat deburan ombak yang menjilati tapak kaki.
"Hingga mengering tubuh ini, hingga renta membatasi usia, hingga mati menjemput raga menuju pertemuan yang sempurna, aku akan menunggumu dengan setia."
#####
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H