Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kata-Kata

14 Maret 2022   19:08 Diperbarui: 14 Maret 2022   19:12 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kata-kata habis dari sumur rasa, mungkinkah hidup hanya saling pandang? Bergandengan tangan tanpa pernah menceritakan masa silam, atau berujar tentang harapan masa depan.

Semua terdiam, cuman melirik kemudian padam. Politisi kehabisan agitasi, para elit hanya diam menyaksikan, rakyat yang makin melarat, merontah karena tak tahu kepada siapa mesti menitipkan asa.

Kata-kata kan di impor dari ruang angkasa tak berudara, di perjual belikan bak permata tiada tara. Jangankan menjerit, mengaduh kecilpun bisa menjadikan kaya.

"Di cari yang masih mampu berkata-kata". Tidak perlu gelar diploma, tak usah mengerti bagaimana nasip ini mengarah.

Jaga baik kata-kata. Mungkin perang dunia ketiga berasal dari rebutan kata.

*****

Baganbatu, Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun