Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Menembus Lorong Gelap Keadilan

10 Maret 2022   17:29 Diperbarui: 10 Maret 2022   17:29 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salahkah aku bila mengharap tetes hujan adalah percik keadilan, alurnya menyentuh rakyat jelatah, tidak tumpul keatas tapi beringas kebawah.

Jangan salah, keadilan ternyata sudah jadi barang langka. Manis di retorika, kedodoran ketika berhadapan dengan keserakahan.

Telah banyak manusia teladan terkorban, mencoba menyibak lorong gelap keadilan. Seperti melangkah dalam gelap bukan buatan, tanpa tonggak apalagi sebentuk sinar pengharapan.

*****

Baganbatu, Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun