Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Arti Sunyi Seorang Sutini

9 Maret 2022   19:15 Diperbarui: 9 Maret 2022   19:19 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah lama sunyi, bahkan ketika januari belum lagi datang mengisi. Sendiri terpaku di tapal batas desa Kemusuk, menatap sayu kepada jajaran gunung hingga menyentuh dasar kali Serayu.

Menanti kemudian menghitung hari, menyongsong pagi berharap sang mentari memberi kabar sang kekasih. Menjumblahkan tetes air mata adalah penderitaan, hingga siang menjelang malam, berharap setitik bayangan di kejauhan adalah kekasih yang datang.

Peluru berseliweran di pemberitaan, koar-koar perang menambah runyam perasaan. Kekasih jauh di Ukraina, menempuh jarak cinta dan rindu demi pengharapan.

Sutini hanya berharap satu hal," pulanglah kekasihku dengan aman",

^^^^^^

Baganbatu, Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun