Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Belize

19 Januari 2022   06:42 Diperbarui: 19 Januari 2022   06:50 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aroma musim kering masih tertinggal, angin bertiup mengabarkan tentang kalimat selamat tinggal. Bangku taman terdiam sepanjang koridor ingatan, rumput merah jambu menyembunyikan senyum kemudian menghilang. Benar-benar padam segala cerita masa silam.

Sudut pandang kita tentang setia dan berpisah ternyata salah arah, engkau dan aku masih mempertahankan tradisi egoisme sampai meluap membara. Jalan berbeda, pada alur kisah yang sama, ternyata kita belum mampu beranjak dewasa. Marah kemudian curiga adalah satu pertanda.

Belize, begitu engkau memanggilku berulang kali. Serbuan nostalgia kembali membanjiri otak kendali, meruntuhkan segenap ingat tentang engkau dan aku. Jalan kita berbeda, padahal kita berenang di kisah yang sama.

*****

Baganbatu, januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun