Sepenggal pagi sepetak sawah
Tangan menggapai harap meraih
Sum Utari menjerit memanggil benih
Air mengalir tak sampai
Telah ribuan tahun menjelma
Rumput dan gulma disangka perompak
Menangis ia tertutup tawa
Mata terpejam tak hendak menatap
Bukan salah padang berumput tinggi
Para kesatria pergi meninggalkan pertiwi
Berkuda atau berlari mati
Tinggal diam berarti banci
Sum Utari menyaksikan
Sum Utari merasakan
Setiap matahari menyiram pagi
Satu persatu kekasih bumi mati
Sampai kapan?
Seorang perempuan menjaga batas tegalan
Mengusir tikus dan sejenis hama pemakan
Siang menyaru sebagai topan
Malam meringkuk dalam dingin berhampiran
Sum Utari di suatu masa
Mungkin berganti cerita ketika senja
Mendirikan huma berbentuk cinta
Sum Utari, Sum Utari. jangan mati
#######
Bganbatu, akhir juli 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H