Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Gelar Perkara

14 Juni 2021   06:36 Diperbarui: 14 Juni 2021   08:25 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingatanmu putih tentang peristiwa ini, bersih tak bernoda, suci bak bunga syurga. Tiada membekas segala coba, tiada menggores segala goda.

Pengakuan malam kepada rembulan, engkau korban kebiadaban mahluk berjiwa setan. Merenggut kehormatan, mereguk sesaat kenikmatan, kemudian mencampakan dirimu dalam kelam. Berulang, seringkali, engkau hanya menyeret luka itu, lalu pergi.

Dari sudut mana aku menilai, engkau tetap manusia bernilai lebih. Bukan aib menutup malu, bukan hina berkubang semu. Berdiri dipersimpangan keinginan, hatimu selalu meronta ingin jalan terang. Manusia mana yang demikian, kecuali masih ada secuil iman. Dan itu engkau pertahankan.

Menunggulah. Saat nanti ada tangan penuh ketulusan, menggapai pedihmu dengan keiklasan. Yakinlah itu pasti datang. Lambat atau cepat, cahaya demi cahaya kan menghapuskan, segala bayangan dosa biarlah menjadi masa silam.

*****

Baganbatu, juni 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun