Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mengejar Badai

12 Juni 2021   13:51 Diperbarui: 12 Juni 2021   14:01 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumahtangga dibangun dengan ikrar. Bertekat menyulam dan menambal, mencuci dan membersihkan segala aib pasangan. Baik atau buruk, tangis atau duka, segala berasal dari niat bermula.

Seperti menabur benih dipadang gersang, adakah cukup hanya pengakuan, memberi dan menerima rasa keikhlasan. Semua semu, pegakuan hanya kata baku tak bermutu. Mudah rombeng oleh angin, gampang rapuh sebelum sepuh.

Sepuluh atau dua puluh tahun, itu hanya bilangan waktu. Bukan penentu kita semakin menyatu, bukan prasasti bagimu-bagiku. Hendakah kita tertipu.

Semakin dirasa, semakin dipendam segala rasa, ternyata kita tengah mengejar badai. Uban dikepala tak dimaknai cukup oleh usia, kulit keriput tak jadi pertanda seharusnya waspada.

*****

Baganbatu, juni 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun