Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ingatkah akan Sepeda Itu

7 Juni 2021   06:46 Diperbarui: 7 Juni 2021   07:12 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membuka lembar nostalgia, dalam samar tergambar masa bahagia. Berkeliling desa, memacu debu mempermainkan kerikil pecah, bersimbah pelu tapi di iringi derai tawa. Engkau dan aku bagai anak raja.

Sepeda itu pernah menyatukan kita, ketika usia belum lagi mampu mencerna apa itu bahagia, kita merasakan hati berbunga tatkala sepeda mengajak berlari diantara ujung desa.

Ingatkah engkau kenangan itu? Walau kini engkau dan aku telah menjauh. Mengapa tidak kita jenguk masalalu, sepeda itu pasti telah berdebu, besi dan rantai mulai berkarat, kedinginan dan kesepian begitu panjang, merindukan tawa kita memenuhi kerinduan.

Kapan engkau punya waktu luang, kita cukupkan rindu dengan bersepeda seperti dulu.

Ku tunggu.

*****

Baganbatu, juni 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun