Berlarilah. Melesat seperti anak panah, menjauh dengan menumpang gemuruh. Seberangi lautan, menjelajah hingga negeri Uzbekistan. Namun jejak itu, tetap menyertai langkahmu.
Semakin jauh engkau berlari, semakin dalam engkau bersembunyi, masa lalu bagai hantu mengganggu waktu. Kadang tak lagi berwujud, Â tapi perih yang menyertai masih mampu mengganggu mimpi.
Kadang kepada gelap engkau berharap, segala yang telah diperbuat segera lenyap. Hilang dibawa angin, layu kemudian runtuh seiring waktu. Tapi engkau merasa tertipu. Satu persatu membayang dalam angan, tak mau enyah walau sebentar.
"Mengapa menghindar jika itu adalah kenyataan". Rumus sederhana yang mensyaratkan keberanian. Itulah jalan keluar.
*****
Baganbatu, juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H