Jujur aku menyukai terang. Meski tanpa cahaya, nihil dari bias membayang diatas tanah. Terang memberi kesempatan, terang menyajikan segala kemungkinan. Menelisik sesal di diri, meraut dan membuang semua sedih pengisi hati.
Aku juga penyuka gelap. Hitam yang menutup pandangan, pekat menyelimuti perjalanan. Tersesat adalah kebiasaan, tapi kembali bangun ketika cahaya berharga mahal adalah keuntungan.
Jika terang tak datang, jika gelap terlambat menyajikan kebingungan, aku hanya berdiri dengan hati nurani, menuruni tangga kehidupan, memanjat lorong cita-cita dengan keyakinan.
Terang dan gelap tak menakutkan.
Terang dan gelap tak mendatangkan kerugian.
Terang dan gelap hanya ciptaan. Ada terang tanpa cahaya, ada gelap tanpa perlu menjelaskanya.
*****
Baganbatu, juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H