Di rembang senja, sekelebat bayangan melesat cepat. Meloncat tak beraturan, mendesis seumpama ular kegirangan. Matanya berbinar angan, tubuhnya tambun penuh kesukaan. Bibirnya pula meniup buhul-buhul dengan aneka kesenangan.
Seharian menggelepar menahan hasrat, sejak terbit fajar mendekam penuh dendam. Keinginan yang tak kesampaian, hasrat  terpenjara atas nama puasa. Melelahkan, menjemukan, membosankan. Begitu bibir dan lidahnya bergumam. "Ini penjara yang merajam".
Seketika. Bunyi bedug magrib merubah segalanya. Taring kembali tajam menghujam, tangan mencakar dan menggenggam segala yang di damba. Hilang entah kemana pertahanan jiwa, raib segera norma atas nama nafsu semata.
Hanya sebatas senja. Hanya seujung pekik pura-pura
Iman ternyata tergadai lapar dan dahaga, pengajaran menahan hasrat seharian lenyap tak berbekas. Hanya sebatas itu keimanan.
*****
Baganbatu, mei 2021