Menemukanmu, selarik kenangan kemudian hilang, antara rerumputan menyembunyikan, senarai peristiwa muncul kemudian tenggelam. Entah di mana bermula, entah kemana hendak bermuara.
Sosokmu samar dalam gambar, kornea tak mampu memindai kedangkalan hati. Duka yang tersembunyi, lara yang menukar tangis dengan tawa tak berirama. Inilah senyatanya.
Benarkah lelah jelas menggoda, bila sekedar duka telah berbunga dan berbuah trauma. Menangis setiap kali datang senja, meratap dan menghiba berharap hati sejuk disiram purnama. Entah sengaja entah pura-pura.
Adakah akhir setelah berulang kali hadir? Duka telah memenuhi nyata dan mimpi.
*****
Baganbatu, april 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H