Gerimis mengetuk ramah badan pesawat, kantuk yang sedari tadi menculiku segera loncat. Aku merafal sebuah alamat, agar pertemuan tak menemukan salah tersurat.
Bandara Padang Matsirat, Â bagaikan putri cantik menyambut kedatanganku. Mengalungkan segulung kenangan, meniupkan bisikan mesra membuai perasaan. " selamat datang duhai insan penghamba kesetiaan sejati, gerbang persahabatan tetap terbuka menerima diri."
Tuan Haji Salim bin Hamidi lelaki bersahaja. Semakin tinggi ilmu agama, semakin merendah beliau dalam tutur kata. Menantiku di ambang pintu, menampilkan senyum menyejukan kalbu.
Ku teringat dulu di tahun delapan puluh, menyusuri tepian Tasik Dayang Bunting memperbincangkan ilmu fiqih. Menikmati pemandangan keagungan sejati, menyiramkan iman kepada hati untuk saling mengingatkan dalam budi.
"Selamat datang sahabatku." pelukan rindu bercampur haru kuat menyatu. Ku peluk erat sahabatku, agar hangatnya persahabatan tetap melekat hingga akhir zaman.
Berjumpa karena ALLAH, Berpisah tetap mengharap ridho ALLAH.
*****
Bagan batu, desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H