Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Tuhan, Benarkah Aku Merindukan-Mu

1 Desember 2020   06:01 Diperbarui: 1 Desember 2020   06:13 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuhan, di iringi rintik hujan yang melambat di pendengaran, menyaksikan potongan langit terbelah kilat saling bekejaran, ku temukan diriku merana di padang durhaka. Lutut gemetar menaggung dosa, keringat menderas seiring salah yang tiada habisnya.

Tuhan, apakah aku telah sanggup menjadi hambaMU, mencintai tanpa menduakan, menyerahkan bakti tanpa riya sebagai tujuan.

Tuhan, aku takut Engkau tiada memandang  amalku. Mencampakan diriku dalam nerakaMU, memutuskan ridho yang di tunggu sebagai penentu.

Tuhan, ampuni salahku.

*****

Baganbatu, awal desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun