Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Lamunan Senja

26 November 2020   06:25 Diperbarui: 26 November 2020   06:28 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ijinkan aku mencium indahmu, mendekap erat di relung sanubari, mengajakmu berwisata menyusuri urat nadi, bergandengan tangan di sepanjang pembuluh arteri. Tak merah lagi darahku, pernik berkilau bak kecubung emas milik para sang empu.

Bersama deru bayu, menyapu landai lembah membisu, mengusap mesra puncak gunung tinggi terperangah. Takjub akan kemolekanmu, syahdu menuai petikan nada menyejuk buluh perindu.

Sejak kapan aku akan bosan, bila indahmu melumuri sempadan hayalan. Gemericik tuangan kemilau racikan tangan Tuhan, maha karya tak mampu berbilang ucapan.

Sumpahku bersanding alam, janjiku terpatri prasasti mutu manikam. Sejak mula mengenal dunia, hadirmu menakjubkan swarga netra.

"Tuhan, ijinkan aku melahap habis hidanganMU. Biarkan aku merayu senja sebagai hambaMU".

*****

Bagan batu, november 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun