Senja benar-benar membungkam hati, lusinan kata menyemut di kerongkongan, tak tereja, tak memungut makna. Mata menatap kosong kenangan, memori terseok-seok di permainkan.
Kembali ke kota ini, bangku kosong menyepi sendiri di sudut pemandangan, deretan dahlia dan mawar mengungsi sejak kelopak meregang.
"Datangmu tak menyembuhkan, hadirmu memalsukan kenyataan". Ucap lembut lampu taman, entah mewakili kabut atau kegundahan.
Kepada siapa maaf hendak terucap, kepada  siapa sesal hendak ku singkap. Yang ku tuju telah tiada, yang ku kenang menjelma tanah.
" juwita, engkau pasti mendengarku".
*****
Bagan batu, november 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H