Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sahabat dalam Waktu

17 Oktober 2020   04:48 Diperbarui: 17 Oktober 2020   05:27 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika waktu mengijinkan, aku kan mengunjungimu dalam secangkir kopi yang menguarkan harum kehangatan. Bercengkrama membicarakan suasana hati yang penuh ketentraman, membolak-balik kisah lampau dan sekarang. Hingga pagi menjelang, bahkan hingga rona jingga menandakan petang akan menjelang.

Dalam doa selalu ku sebut namamu, ku panjatkan permohonan kepada Tuhan, "selalu sehat sahabatku, senantiasa bahagia dan berkah dalam hidup ini".

Engkau sahabatku dalam waktu. Ketika aku tersesat dalam gelap, engkau datang dengan cahaya lilin memberi penerangan, padahal tanganmu turut terbakar. "Sakit?" Tanyaku. Hanya senyumu sebagai jawaban ketulusan hatimu.

Selamat pagi sahabatku. Ijinkan aku menyapamu penuh penghormatan. Memuliakanmu sebagaimana layaknya seorang sahabat, mendudukan dan menempatkanmu dalam rasa kalbu bersinggasana keutamaan.

Engkau sahabatku dalam waktu.

*****

Bagan batu, 17 oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun