Duhai engkau yang di tasbihkan mengangkat peradaban, singgasanmu semakin di awang. Tak tersentuh tangan-tangan marjinal, tak tergapai yang hanya bermodal angan.
Duhai engkau yang di akui rahim segala pengetahuan, jalan meminangmu terasa mahal. Tak mampu bapak miskin menjodohkan anaknya denganmu, tak mampu ibu melarat menyandingkan buah hatinya bersamamu.
Duhai engkau yang di gadang-gadang mencipta berjuta peluang, kesempatan anak pinggiran semakin di persetankan. Kemampuan nominal menjadi batu sandungan.
Anaku menjadi tumbal.
Anaku telah terkorban.
Jutaan mimpi kian ambyar.
Jutaan asa menguap sebelum fajar.
Mengapa......?
Duhai engkau pendidikan semakin mahal, salahkah beta bila ambil bagian? Adakah hak beta menikmati secuil kesempatan.
Jangan jawab bila kepedihan terus berulang, jangan jawab bila perubahan hanya sebatas semboyan.
Bagan batu,di tahun ajaran baru.