Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Deramba As Rara

26 Juni 2020   06:26 Diperbarui: 26 Juni 2020   06:58 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memulai. Wahai angin, teman setia mengitari pagi yang dingin. Hendak engkau bawa kemana laju hayal rumput kering menapaki matahari, bergerombol dalam serpihan mimpi mengusap pagi, mengantarkan jejak seorang penunggang harap mendaki tinggi puncak duniawi.

Pertengahan. Lenguh napas di dera keringat menghempas, satu dua percikan cita di bawah terik sang surya, menghebat. Badai berpesta di ambang singgasan, putri-putri tetes angin menari mencabik-cabik batin.

Berakhir. Wahai porak-poranda menjelma, titipkanlah sekedar syair duka cita membelah raga, nyanyikan dengung darah tertumpah selaksa ria. Akhirilah......

Bagan batu, Juni 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun