Ini kisahku. Menemukan kekasih di antara amukan badai dan petir bergemuruh. Menyatukan hati lewat jalan berliku, penuh batu, penuh haru.
Ini rasaku. Menemukan bidadari jelita di antara tumpukan piring kotor dan asap tungku perapian. Wajahnya menghitam di hias jelaga, tapi tetap jelita tak terkira.
Ini jujurku. Memilikinya adalah hal sempurna. Wajah jelita, hati amanah. Anugerah terindah yang pernah di ciptakan Tuhan untuk hamba-NYA.
Ini pengakuanku. Cinta tak perlu terucap, cinta tak usah di reka. Kita telah membuktikanya.
Bagan batu, juni 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!