Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Perjalanan Melintasi Waktu

24 April 2020   04:28 Diperbarui: 24 April 2020   04:48 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Samudera luas kehidupan di secangkir kopi hitam, puing-puing sisa jejak perjalanan tertinggal berserakan, kadang terasa panas di lidah oleh aroma, kadang dingin membeku dalam suasana.Tangkapan layar menukilkan seribu tipu daya pernah tercipta, lewat ucapan yang menggoda, lewat prasangka yang bermuara pada benci tak berasal mula. Tak satupun terlewat begitu saja, tak sedetikpun kecuali ada karat dosa menghias lakonya.

Sebelas bulan hayalan telah di tempuh suyah-payah, mendaki tebing terjal menggapai fatamorgana, berlari dan merangkak  perih di pinggiran prahara, berharap semuanya terlupa begitu saja, berharap catatan tetap kosong tanpa noda.

Perjalanan entah sampai di mana, ketika detik waktu bergerak dengan cepatnya. Bilangan usia tiba-tiba menyentuh kenyataan maksimal. "Bila saatnya  tiba, perjalanan ini kan menemui akhirnya."

Bagan batu,April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun