Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lupa Esok Satu Ramadan

23 April 2020   21:20 Diperbarui: 23 April 2020   21:11 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angin bertiup memebelai senja, adzan magrib berkumandang membelah cakrawala, nun jauh di ketinggian semesta, bulan baru telah duduk di singgasana.

Duduk syahdu atas sajadah, dzikir pembuka menembus kedalaman jiwa. Sukma meronta menggapai cahaya, gemerlap memancar dari penjuru alam.

Marhaban ya ramadhan, pucuk dedaunan bertasbih lirih memecah sunyi, batu-batu bertasbih meninggikan ILAHI, bumi bertakbir mengagungkan sang sumber kehidupan.

Doa di tingkahi doa, pujian bersanding dengan kemuliaan, kegembiraan bukan buatan, keharuan yang menghujam mencipta kepasrahan.

Aku telah menyiapkan perjamuan ruhani, menempah derajat ketangga taqwa. Niat telah di pahat, kesucian hati hendak di raih

Bagan batu,April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun