Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Teringat Pesan Ibu

15 Maret 2020   06:50 Diperbarui: 15 Maret 2020   06:51 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika emas permata adalah perhiasan dunia, nasihat ibu melampaui segalanya. dalam hening ku buka lembaran kata mulianya, dalam sedih ku jadikan penawar segala gelisah. Penerang jalan ketika tersesat dalam kegelapan, peneduh jiwa tatkala terjebak dalam amarah

Teringat pesan ibu yang menjadi pusaka yang bertuah, senjata mustika menghalau segala prahara. terasa manis ketika kepahitan hidup mendera, terasa hangat ketika tubuh ringkih dinginya salju persoalan. tidak pernah usang meski melampaui zaman, tidak pernah rapuh walau terendam sekian banyak tetes air mata keharuan

Meletakanya di sebelah selembar nyawa yang ku punya, meninggikanya seakan senantiasa ku junjung di atas kepala. Pesan ibu adalah nahkoda mengarungi samudera kehidupan

Bagan batu, 15 Maret 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun